Paragraf Deskriptif dan Paragraf Naratiive
Makalah Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia
Disusun
oleh:
Kelompok Manis Manja (7)
Deni Saputra (1313042022)
Hikmatul
Hidayati (1313042042)
Ni
Kadek Yulianingsih (1313042054)
Rinni
P Malinda (1313042068)
Rizky
Novela Wati (1313042070)
Yola
Savitri (1313042086)
Program
studi pendidikan bahasa inggris
Jurusan
pendidikan bahasa dan seni
Fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan
Universitas
lampung
Bandar
lampung
2014
Kata
Pengantar
Puju
syukur penulis ucapkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
makalah yang Paragraf Deskripsi dan
Paragraf Narasi ini dapat terselesaikan sesuai dengan yang diharapkan dan
tepat pada waktunya. Makalah yang membahas tentang pengertian, ciri-ciri dan
pola dari pengembangan dari paragraf deskripsi dan narasi ini merupakan tugas
kelompok dari Mata kuliah Umum Bahasa Indonesia. Dalam penulisan makalah ini
penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak.
Semoga
makalah ini bermamfaat untuk para pembaca.
Bandar Lampung,
16 April 2014
Ni Kadek Yulianingsih
Daftar
Isi
Cover
Kata
Pengantar
Daftar
Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
Bab 2 Pembahasan
2.1 Pengertian Paragraf Deskripsi
2.2 Ciri-Ciri Paragraf Deskripsi
2.3 Pola Pengembangan Paragraf Deskripsi
2.4 Penggunaan Frase Adjektif
2.5 Pengertian Paragraf Narasi
2.6 Ciri-ciri Paragraf Narasi
2.7 Pola Pengembangan Paragraf Narasi
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
Bab
I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Satuan
bagian karangan yang digunakan untuk mengungkapakan sebuah gagasan dalam bentuk
untaian kalimat disebut paragraf atau alinea. Berdasarkan pengetian itu,
paragraf dapat disebut sebagai untaian kalimat yang berisi sebuah gagasan dalam
karangan. Dengan pengertian itu, sejalan dengan konsep untaian kalimat,
paragraf yang ideal terdiri atas sejumlah kalimat.
Jika
paragraf terdiri atas sejumlah kalimat dan kalimat-kalimat dalam paragraf
itu berhubungan, dapat dikatakan bahwa menyusun paragraf pada hakikatnya adalah
menyusun sejumlah kalimat dalam rangka menghubungkan sejumlah gagasan.
Sehubungan dengan itu, paragraf sering disebut sebagai karangan mini. Karena
itu, tidaklah keliru jika dinyatakan bahwa menyusun paragraf adalah menyusun
karangan mini.
Selain itu, proses kegiatan belajar-mengajar dikatakan berhasil apabila siswa
dianggap telah belajar. Siswa dikatakan telah belajar apabila tujuan
pembelajaran yang dirumuskan dapat dikuasai siswa. Setiap program
pembelajaran harus direncanakan secara sistematis dengan memusatkan
perhatian pada siswa. Program pembelajaran direncanakan berdasarkan kebutuhan
dan karakteristik siswa serta diarahkan kepada perubahan tingkah laku
siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Agar komunikasi lewat lambang
tulis dapat seperti yang diharapkan, penulis hendaklah menuangkan gagasannya ke
dalam bahasa yang tepat, teratur, dan lengkap. Siswa biasanya tertarik menulis
karangan yang mengambarkan atau medeskripsikan pengalaman yang dialami. Siswa
ketika mengarang sering mengalami kesulitan baik memilih kata, menyusun
kalimat, dan ejaan. Siswa ketika mengarang narasi memerlukan pemikiran yang
runtut sehingga mereka kurang tertarik untuk mengarang narasi.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan paragraf deskripsi?
2. Apa Ciri-ciri dari paragraf deskripsi?
3. Apa pola-pola
pengembangan pada paragraf deskripsi?
4. Apa itu frase adjektif dan contohnya?
5. Apa yang
dimaksud dengan paragraf narasi?
6. Apa ciri-ciri
dari paragraf narasi?
7. Apa
pola-pola pengembangan pada paragraf narasi?
1.3 Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui
apa yang dimaksud dengan paragraf deskripsi, mengetahui bagaimana ciri-cirinya
serta dapat membuat paragraf deskripsi yang baik dan benar.
2. Mengetahui
apa yang dimaksud dengan paragraf narasi, mengetahui bagaimana ciri-cirinya
serta dapat membuat paragraf narasi yang baik dan benar.
Bab II
Pembahasan
2.1
Pengertian Paragraf Deskripsi
Paragraf
Deskripsi adalah merupakan paragraf yang bertujuan
menggambarkan sebuah objek nyata agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek
yang di gambarkan itu.
Contoh paragraf deskripsi:
Masih
melekat di mataku, pemandangan indah nan elok pantai Parang Tritis. Gelombang
ombak bergulung-gulung datang silih berganti menyambutku serasa ingin mengajak
bermain. Air yang jernih dan pasir putih lembut yang menghampar luas tanpa ada
tumbuh-tumbuhan atau karang yang menghalangi membuatku ingin kembali lagi. Di
sebelah kanan-kiri, aku bisa memandang air laut sejauh mata memandang, pandai
dengan bukit berbatu, pesisir serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara
pantai. Kurasakan dingin membasuh kakiku karena ombah menghempas kakiku dan
terasa asin air itu ketika bibirku terkena percikan. Sepanjang aku berjalan,
hampir pinggiran pantai dipenuhi oleh pengunjung wisatawan. Kulihat ada yang
berkejar-kejaran di bibir pantai, bermain bola, bermain dengan air,
berfoto-foto dengan latar sekita pantai. Tapi yang paling membuatku tertarik,
kulihat ada beberapa turis manca negara yang menikmati keindahan pantai ini
dengan naik delman. Seperti apa yang aku lihat, pantai ini memang sangat ramai
pengunjung. Tak pernah sunyi pantai Parang Tritis.
2.2.
Ciri-ciri Paragraf Deskripsi
Karangan
deskripsi memiliki ciri-ciri seperti:
1.
Menyajikan keadaan peristiwa, tempat, benda atau
orang.
2.
Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
3. Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya
dengan melibatkan kesan indera.
4.
Membuat pembaca atau pendengar meraskan sendiri atau
mengalami sendiri
5.
Banyak menggunakan kata-kata prase yang bermakna
keadaan atau sifat.
2.3 Pola
Pengembangan Paragraf Deskripsi
Adapun pola
pengembangan paragraf diskripsi adalah:
1.
Paragraf Deskripsi Spasial adalah paragraf
yang menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau tempat.
Contoh:
Sungai ciliwung terletak
di Jakarta. Sungai ini mengalir di seluruh Jakarta. Sayangnya, Sungai Ciliwung
dipenuhi tumpukan sampah. Tumpukan sampah di sungai dihinggapi lalat.
Lalat-lalat itu selalu berterbangan ke perumahan warga dan membawa berbagai
macam penyakit. Selain itu tumpukan sampah juga menebarkan bau yang sangat
menyengat. Sungguh pemandangan yang sangat menyedihkan.
2.
Paragraf Deskripsi Subjektif adalah
paragraf yang menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan
penulis.
Contoh:
Tidak lama. Dengan rasa
penasaran, kucoba melirik orang-orang di sekelilingku. Di sebelah kiriku,
seorang gadis berambut panjang menarik hatiku. Sambil melirik, kuperhatikan
dia. Rambutnya pirang, rambutnya kuning indah, matanya memandang sayu, ditambah
dengan bibirnya yang tipis, dia membuat jantungku berdetak hebat. Rasanya, aku
mengenalnya. Tapi di mana ?
3. Paragraf Deskripsi Objektif adalah
paragraf yang menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.
Contoh:
Pantai Nusa Penida
memiliki tata keindahan alam yang menarik, khususnya bagi wisatawan yang
mendambakan suasana nyaman, tenang, jauh dari kebisingan kota. Pohon-pohonnya
rindang. Bentangan lautnya luas. Bagi penyelam , Pantai Nusa Penida juga
menawarkan keindahan ikan laut yang sedang berenang. Pemda Bali harus menata
dan mengelola Pantai Nusa Penida sebagai tujuan wisata alternatif.
4. Paragraf Deskripsi Waktu adalah paragraf yang dikembangkan berdasarkan waktu peristiwa
cerita tersebut.
5. Pola Tematis. Pola tematis adalah pola
pengembangan paragraf yang setiap temanya diwakili satu atau dua kalimat.
Contoh:
Terdengar suara
seruling sangat merdu. Terasa menyayat-nyayat hati. Suara gamelan bertalu-talu
berselang dengan suara gong begitu menggema suara itu. Tepuk tangan penonton
sesekali menyelinginya. Tidak ada kesedihan lagi disana, meskipun bagiku,
semuanya tidak lebih dari semua peristiwa yan memilukan.
2.4 Penggunaan Frase Adjektif
Salah satu cirri paragraph
deskripsi adalah banyknya menggunakan kata atau frase adjektif. Adapun yang
dimaksud dengan frase adjektif adalah kelompok kata yang intinya berupa kata
sifat.
Contohnya :
Begitu memukau, sudah rusak, dan indah sekali.
Ketiga kelompok itu dinakan
dengan frase adjektif karena nsure intinya berupa kata sifat.
2.5 Pengertian Paragraf Narasi
Secara sederhana, paragraf narasi diartikan sebagai
paragraf yang berisi cerita
atau kejadian. Lebih jelasnya lagi, paragraf
narasi adalah paragraf yang menjelaskan atau menguraikan suatu peristiwa
atau peristiwa berdasarkan urutan waktu.
Contoh paragraf narasi:
Tepat ketika
tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada
tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini
untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai
Parangtritis. Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang
nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu
riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka
ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku. Pantai Parangtritis,
pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku
mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya.
Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya, terasa hilang semua
kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku
saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa waktu
berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore menandakan perpisahan
dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam
benakku, aku kan kembali esok.
2.6 Ciri-ciri Paragraf Narasi
Narasi
dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada
konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis, ciri-ciri narasi
lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar
Semi (2003: 31) sebagai berikut:
1. Berupa
cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis.
2. Kejadian atau
peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat
berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
3. Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks
biasanya narasi tidak menarik.
4. Memiliki
nilai estetika.
5. Menekankan
susunan secara kronologis.
Ciri yang dikemukakan Keraf memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis atau dari waktu ke waktu dan memiliki konfiks. Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku.
2.7 Pola Pengembangan Paragraf Narasi
Adapun jenis-jenis
paragraf narasi adalah:
1. Narasi Informatif
Narasi informatif adalah
narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu
peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.
2. Narasi ekspositorik
Narasi ekspositorik
adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang
suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah
seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa
berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang.
Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam
kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan
eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan ini
berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada,
tidak memasukan unsursugestif atau bersifat objektif. Seperti cerita kepahlawanan, sejarah,
biografi/otobiografi, cerita nyata dalam surat kabar.
Contoh 1:
Hari-hariku sebagai pekerja perempuan di perusahaan industri makanan
olahan sangat padat dan melelahkan. Bayangkan pagi-pagi sekali aku harus bangun
dan menyiapkan sarapan anak-anakku. Sebelumnya, aku tentu harus memandikan mereka
karena anak-anakku masih kecil. Sambil aku ganti baju kerja, aku sempatkan
menyuapi anakku yang paling kecil. Setelah beres urusan rumah, segera aku
berlari untuk mengejar angkutan yang mengangkutku ke jalan raya yang dilalui
bus.
Contoh 2:
Ratusan warga mengalami keracunan. Musibah itu terjadi enam jam setelah
mereka menikmati hidangan dalam hajatan sunatan di rumah Slamet Riyadi (38),
warga Desa Jompo Kulon, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Sekitar 200 penduduk dari beberapa desa dibawa ke rumah sakit di puskesmas. Tak
ada korban meninggal dalam musibah tersebut
3. Narasi Artistik
Narasi artistik adalah
narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu
amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak
seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang
logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat
objektif. Contohnya adalah novel atau cerpen (fiktif).
4. Narasi Sugestif
Narasi sugestif adalah
narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu
amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak
seolah-olah melihat. Seperti novel dan cerpen (fiktif) dll.
Contoh 1:
Patih Pranggulang menghunus pedangnya. Ia mengayunkan pedang itu dengan
cepat ke tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh Tunjungsekar,
pedang itu jatuh ke tanah. Patih Pranggulang memungut pedang dan membacokkan
lagi ke tubuh Tunjungsekar.Tiga kali Patih Pranggulang melakukan hal itu. Akan
tetapi semuanya gagal.
Contoh lain 2:
Kemampuan apresiasi musik pada anak dapat dibentuk melalui tiga cara.
Pertama, secara alamiah seorang dibiasakan mendengar karya musik. Kebiasaan ini
dimulai sejak anak masih berupajanin dalam rahim ibunya. Persentuhan emosi sang
ibu dengan irama yang didengarkan akan ikut dirasakan oleh janin. Besar
kemungkinan akan terjadi respons motorik jann yang dirasakan oleh sang ibu.
Kedua, sejak anak dilahirkan anak dibiasakan dengan berbagai irama musik yang
mengiringnya pada saat menjelang tidur atau bermain. Alat pendengar anak
menjadi peka menangkap berbagai irama dari instrumen musik yang didengarnya.
Lambat-laun, seiring dengan pertumbuhan fisik dan kognisinya, musik akan
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan anak. Ketiga, apresiasi
musik dikembangkan melalui pendidikan formal. Untuk itu, pendidikan musik
diarahkan pada pengenalan, pemahaman, penghayatan, dan sikap kritis serta
kreatif terhadap karya musik.
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
materi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, sebagai salah satu jenis karangan,
paragraf deskripsi ditulis untuk mendeskripsikan atau menggambarkan, atau
melukiskan suatu objek sehingga pembaca memiliki penghayatan seolah-olah
menyaksikan atau mengalaminya sendiri. Objek dalam karangan deskripsi itu dapat
berupa manusia dan tempat atau suasana. Sedang paragraf narasi diartikan sebagai paragraf yang berisi cerita atau
kejadian, yaitu paragraph yang menjelaskan / menguraikan suatu peristiwa
berdasarkan urutan waktu.
3.2 Saran
Untuk bisa
membuat karangan yang baik, dalam makalah ini adalah paragraf deskripsi dan
narasi, ada baiknya terlebih dahulu para siswa mengetahui pengertian dari paragraf deskripsi dan narasi itu sendiri karena dengan mengetahui artinya dan maksud yang terkandung didalamnya kita akan bisa
mengembangkan paragraph tersebut menjadi cakupan yang lebih luas.
Daftar
Pustaka
Nicati,
Insa. 2013. Definisi dan Contoh Paragraf
Narasi, Deskripsi, Eksposisi, Argumentasi, Persuasi. [Online] http://insanicita.blogspot.com/2013/09/defenisi-dan-contoh-paragraf-narasi.html.
Di akses pada tanggal 13 April 2014. Pukul 18.20.
Noviananda,
Hani. 2012. Macam dan Pola Pengembangan
Paragraf. [Online] http://haninoviananda.blogspot.com/2012/10/macam-dan-pola-pengembangan-paragraf.html.
Di akses pada tanggal 13 April 2014 pukul 18.00.
Zenab,
Siti. 2013. Narasi Deskripsi Eksposisi
Argumentasi Persuasi. [Online] http://dibalikkataterselipcerita.blogspot.com/2013/02/narasi-deskripsi-eksposisi-argumentasi.html.
Di akses pada tanggal 13 April 2014 pukul 18.25.
Makasih bgt bro info nya, sangat bermanfaat. hehe
BalasHapusJangan Lupa mampir ke blog Lowongan Kerja Terbaru ane ya Lowongan Kerja BUMN PT Pertamina (Persero)