Rabu, 09 April 2014

Makalah Masalah Terkait Pendidikan



MAKALAH MATA KULIAH UMUM
 DASAR-DASAR PENDIDIKAN

MASALAH TERKAIT PENDIDIKAN

Oleh:

Ni Kadek Yulianingsih
1313042054







Pendidikan Bahasa Inggris
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung
Bandar Lampung
2013




Kata Pengantar


Puji syukur penulis ucapkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNYA lah makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah yang membahas tentang masalah pendidikan khususnya mahalnya biaya pendidikan yang juga sekaligus merupakan judul, ini dibuat dalam rangka pemenuhan tugas mandiri mata kuliah dasar-dasar pendidikan.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.
Semoga makalah ini bermamfaat dan berguna  untuk para pembaca.

                                                                                                                        
Bandar Lampung, 5 November 2013
                       
           
  Penulis
                                                                                                                                                                  

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan
kita membahas masalah-masalah yang ada di dalam dunia pendididikan, perlu kita ketahui apa sebenarnya arti dari pendidikan itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata dasar didik (mendidik), yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian yaitu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik.
Sedang menurut Ki Hajar Dewantara, sebagai Tokoh Pendidikan Nasional Indonesia merumuskan pengertian  pendidikan yaitu:
Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelektual dan tubuh anak); dalam Taman Siswa tidak boleh dipisahkan bagian-bagian itu agar supaya kita memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan, kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras dengan dunianya (Ki Hajar Dewantara, 1977:14)

Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan media/sarana untuk memperoleh ilmu agar dapat membentuk peserta didik yang berkarakter sehingga mempunyai pandangan kedepan utuk meraih cita-cita dan dan mampu berdapatasi di lingkungan hidupnya atau merupakan cara upaya untuk mengubah sikap seseorang menjadi lebih baik lagi. Dalam pendidikan, manusia merupakan subjeknya. Oleh karena itu diperlukan pertanggungjawaban yang dituntun dari subjek itu sendiri untuk memperlancar proses pendidikan ini. Setelah seseorang menerima pendidikan atau melakukan proses pendidikan, tentunya akan menghasilkan output. Hasil/output dari pendidikan adalah adanya perubahan pada subyek-subyek pendidikan itu sendiri. Katakanlah dengan bahasa yang sederhana demikian, ada perubahan dari tidak bisa menjadi bisa, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tetapi perubahan-perubahan yang terjadi setelah proses pendidikan itu tentu saja tidak sesempit itu. Karena perubahan-perubahan itu menyangkut aspek perkembangan jasmani dan rohani juga.

B. Masalah Pendidikan

Pendidikan merupakan sarana untuk memperoleh ilmu agar dapat membentuk peserta didik yang berkarakter dan  mempunyai pandangan kedepan untuk meraih cita-cita serta mampu beradaptasi di lingkungan, karena pendidikan dapat memotivasi kita untuk lebih baik di segala aspek kehidupan. Tetapi dunia pendidikan masih mempunyai kendala untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik lagi, pendidikan yang berkarakter dan mampu mewujudkan pendidikan yang maju. Berikut adalah masalah-masalah penyebab rendahnya kualitas pendidikan secara umum :
1. Keefektifitasan Pendidikan
Pendidikan yang efektif adalah suatu pendidikan yang bisa membuat peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, pendidik dituntut untuk dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran agar pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan baik dan bisa mencapai tujuan.
Contohnya di Indonesia, dalam proses pendidikan setelah melakukan penelitian dan survey ke lapangan, ketidakefektifan terjadi karena tidak adanya tujuan pendidikan yang jelas sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Hal ini menyebabkan peserta didik dan pendidik tidak tahu goal apa yang akan dihasilkan sehingga tidak mempunyai gambaran yang jelas dalam proses pendidikan. Jelas hal ini merupakan masalah terpenting jika kita menginginkan efektifitas pengajaran. Bagaimana mungkin tujuan akan tercapai jika kita tidak tahu apa tujuan kita.
Selama ini, banyak pendapat beranggapan bahwa pendidikan formal dinilai hanya menjadi formalitas saja untuk membentuk sumber daya manusia Indonesia. Tidak perduli bagaimana hasil pembelajaran formal tersebut, yang terpenting adalah telah melaksanakan pendidikan di jenjang yang tinggi dan dapat dianggap hebat oleh masyarakat. Anggapan seperti itu jugalah yang menyebabkan efektifitas pengajaran rendah. Setiap orang mempunyai kelebihan dibidangnya masing-masing dan diharapkan dapat mengambil pendidikaan sesuai bakat dan minatnya bukan hanya untuk dianggap hebat oleh orang lain. Seperti di Indonesia, dalam pendidikan di sekolah menegah misalnya, seseorang yang mempunyai kelebihan dibidang sosial dan dipaksa mengikuti program studi IPA akan menghasilkan efektifitas pengajaran yang lebih rendah jika dibandingkan peserta didik yang mengikuti program studi yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Dan sayangnya masalah gengsi tidak kalah pentingnya dalam menyebabkan rendahnya efektifitas pendidikan.

2.  Keefisiensian Pengajar
Efisien berkaitan dengan efektif. Efisien adalah bagaimana menghasilkan kemaksimalan dari suatu tujuan dengan proses yang lebih murah. Dalam proses pendidikan akan jauh lebih baik jika kita memperhitungkan untuk memperoleh hasil yang baik tanpa melupakan proses yang baik pula. Di Indonesia hal itulah yang kurang diperhitungkan. Kurang mempertimbangkan prosesnya, hanya bagaimana dapat meraih standar hasil yang telah disepakati. Beberapa masalah efisiensi pengajaran adalah mahalnya biaya pendidikan, waktu yang digunakan dalam proses pendidikan, rendahnya kualitas sarana secara fisik, rendahnya kualitas pengajar, dan rendahnya kesejahteraan pengajar. Semua itu akan dijelaskan dalam masalah pendidikan secara khusus.

3.  Standarisasi Pengajaran
Jika kita ingin meningkatkan mutu pendidikan, kita juga berbicara tentang standardisasi pengajaran yang kita ambil. Dunia pendidikan terus berubah. Kompetensi yang dibutuhka oleh masyarakat terus-menerus berubah apalagi di dalam dunia modern era globalisasi seperti sekarang ini. Kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh seseorang dalam lembaga pendidikan haruslah memenuhi standar. Tinjauan terhadap standarisasi dan kompetensi untuk meningkatkan mutu pendidikan membawa kita pada pengungkapan adanya bahaya yang tersembunyi yaitu kemungkinan adanya pendidikan yang hanya terpaku pada standar kompetensi saja sehingga kehilangan makna dan tujuan pendidikan tersebut. Peserta didik terkadang  hanya memikirkan bagaimana agar mencapai standar pendidikan saja, bukan bagaimana agar pendidikan yang diambil efektif dan dapat berguna nantinya. Tidak perduli bagaimana cara agar memperoleh hasil lebih baik lagi, yang terpenting adalah memenuhi nilai di atas standar saja.
Hal seperti ini sangat disayangkan karena berarti pendidikan seperti kehilangan makna saja karena terlalu menuntun standar kompetensi. Hal itu jelas salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan.

Selain beberapa penyebab rendahnya kualitas pendidikan di atas, berikut ini akan dipaparkan pula penyebab rendahnya kualitas pendidikan secara khusus:
1.      Undang-undang pendidikan belum lengkap
2.      Rendahnya kualitas sarana secara fisik
3.      Rendah nya kualitas guru
4.      Rendahnya kesejahtraan guru
5.      Rendahnya prestasi siswa
6.      Kurangnya kesempatan pendidikan 
7.      Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan
8.      Mahalnya biaya pendidikan

1. Undang-undang Pendidikan Belum Lengkap
Masalah masih belum lengkapnya perundang-undangan pendidikan dan kebudayaan, ini merupakan salah satu sebab utama masih belum lengkap dan belum sempurnanya peraturan-peraturan serta cara-cara kerja, padahal semua itu sangat perlu untuk menjamin lancarnnya gerak roda pembaharuan pendidikan.
2. Rendahnya kualitas sarana secara fisik
Untuk sarana fisik misalnya,banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya. Hal ini yg menyebabkan kurang efektifnya proses pendidikan.
3. Rendahnya kualitas guru
Guru merupakan satu komponen penting dalam pendidikan. Kebanyakan guru berkeadaan memprihatinkan khususnya di Indonesia dan belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya yaitu mengajar. Bukan itu saja, sebagian guru di Indonesia bahkan dinyatakan tidak layak mengajar. Walaupun guru dan pengajar bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan tetapi, pengajaran merupakan titik sentral pendidikan dan kualifikasi, sebagai cermin kualitas, tenaga pengajar memberikan andil sangat besar pada kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya. Kualitas guru dan pengajar yang rendah juga dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat kesejahteraan guru.
4. Rendahnya kesejahteraan guru
Rendahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam membuat rendahnya kualitas pendidikan. Kesejahteraan guru berhubungan erat dengan gaji yang diterima. Beberapa tahun silam sebelum adanya verifikasi guru, banyak guru yang bekerja sampingan untuk menambah penghasilan. Karena gaji guru tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Sedangkan hal itu bisa saja menghambat/mengurangi keefektifitasannya dalam mengajar.
5. Rendahnya prestasi siswa
Dengan keadaan yang demikian itu (rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan guru) pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan.
6. Kurangnya kesempatan pendidikan
Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas pada tingkat Sekolah Dasar. Selain itu layanan pendidikan usia dini masih sangat terbatas. Kegagalan pembinaan dalam usia dini nantinya tentu akan menghambat pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu diperlukan kebijakan dan strategi pemerataan pendidikan yang tepat untuk mengatasi masalah ketidakmerataan tersebut.
7. Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan
Hal ini berkaitan dengan lulusan dan kebutuhan lapangan terhadap pekerja. Ketidakselarasan terjadi di saat lapangan butuh keterampilan tertentu sedangkan lulusan tidak memilikinya. Atau sebaliknya. Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja ini disebabkan kurikulum yang materinya kurang funsional terhadap keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja.
8. Mahalnya biaya pendidikan
Seiring dengan meningkatnya harga- harga barang yang berarti turunnya nilai uang rupanya juga sangat berpengaruh pada dunia pendidikan. Biaya pendidikan pada masing - masing sekolah dan perguruan tinggi jumlahnya bervariasi, namun kenaikan biaya pendidikan merupakan hal yang pasti. Inflasi merupakan salah satu faktor penyumbang  mahalnya biaya pendidikan di Indonesia. Jika kita menengok ke tahun - tahun lalu, tentunya biaya pendidikan akan lebih kecil dari tahun ini, yang berarti merupakan pelajaran bagi kita untuk memperhitungkan tingkat inflasi dan kenaikan biaya pendidikan anak dalam membuat perencanaan keuangan untuk keluarga.
Mahalnya biaya pendidikan di Indonesia tentunya tidak perlu dibandingkan dengan dengan biaya pendidikan yang berlaku di negara lain seperti Singapura, karena tingkat kemakmuran dan tingkat pendapatan masyarakat suatu negara dengan negara lain juga berbeda. Sebagian orang  berpendapat bahwa biaya pendidikan di Indonesia adalah terlalu murah dan jauh lebih murah dibandingkan dengan negara lain. Kalau melihat alasan di atas pendapat seperti ini tentunya tiak relevan dan hanya menilai dari nominal saja, karena orang menilai suatu harga mahal atau tidak pasti akan mengukurnya dengan uang yang dimilikinya atau tingkat pendapatannya. Mahalnya biaya pendidikan sekarang ini dan banyaknya masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan menyebabkan masyarakat tidak begitu peduli atau memperhatikan pentingnya pendidikan bagi anaknya. Banyak anak putus sekolah dan hanya mendapat pendidikan sampai pada jenjang sekolah dasar saja, bahkan ada yang tidak besekolah hanya karena terlalu takut memikirkan mahalnya biaya. Padahal pemerintah ingin menuntaskan wajib belajar sembilan tahun.
Jika masalah ini tidak mendapat perhatian maka program tersebut tidak akan terealisasi. Banyak anak yang putus sekolah karena orang tua tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya. Mahalnya biaya pendidikan di Indonesia perlu di antisipasi dengan membuat perencanaan keuangan yang lebih akurat dengan memperhitungkan faktor-faktor seperti biaya pendidikan sekarang, tingkat inflasi, usia anak sekarang, dan pada tahun ke berapa biaya tersebut dikeluarkan. Ini sangat penting untuk menetukan jumlah biaya pendidikan yang harus dikeluarkan pada waktunya nanti. Dengan demikian setiap keluarga dapat mulai merencanakan berapa uang yang harus ditabungkan mulai sekarang untuk mengantisipasi mahalnya biaya pendidikan di Indonesia.

C. Solusi Untuk Mengatasi Masalah Pendidikan
Untuk mengatasi masalah-masalah di atas, secara garis besar ada dua solusi yang dapat diberikan yaitu:
Pertama, solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Maka, solusi untuk masalah-masalah yang ada, khususnya yang menyangkut perihal pembiayaanseperti rendahnya sarana fisik, kesejahteraan guru, dan mahalnya biaya pendidikan berarti menuntut juga perubahan sistem ekonomi yang ada.
Kedua, solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa. Maka, solusi untuk masalah- masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.



PENUTUP



1. Kesimpulan
Masalah-masalah dalam dunia pendidikan khususnya rendahnya kualitas sistem pendidikan disebabkan oleh beberapa hal utama yaitu efektifitas, efisiensi, dan standardisasi pendidikan yang masih kurang dioptimalkan.
Sedangkan masalah pendidikan secara umum yaitu:
1.      Undang-undang pendidikan belum lengkap
2.      Rendahnya kualitas sarana secara fisik
3.      Rendah nya kualitas guru
4.      Rendahnya kesejahtraan guru
5.      Rendahnya prestasi siswa
6.      Kurangnya kesempatan pendidikan 
7.       endahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan
8.      Mahalnya biaya pendidikan

Ada 2 solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut yaitu: solusi sistemik dan solusi teknis.

2. Saran
Masalah timbul sebenarnya karena satu hal kemudian menimbulkan masalah baru. Seperi rendahnya kualitas sistem pendidikan disebabkan oleh rendahnya kualitas guru selanjutnya rendahnya kualitas guru mempengaruhi rendahnya prestasi siswa. Jadi untuk mengatasi masalah-masalah ini sebaiknya dilakukan secara teknis, yakni yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan pendidikan. Misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa.





Daftar Pustaka



amrtabhuana.blogspot.com/2013/01/mahalnya-biaya-pendidikanmahalnyabiaya_21.html?m=1.

Kamus Besar Bahasa Indonesia.

m.kompasiana.com/post/edukasi/2013/08/22/mahalnya-biaya-pendidikan-akibat-tidak-konsisten/.

meilanikasim.wordpress.com/2009/03/08/makalah-masalah-pendidikan-di-indonesia/.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar