KESIAGAAN PRAMUKA
Mata Kuliah Umum Kepramukaan
Oleh:
Ni Kadek Yulianingsih
1313042054
Pendidikan Bahasa Inggris
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung
Bandar Lampung
2013
Pramuka
Siaga
Sebagaimana diketahui,
anggota Gerakan Pramuka dapat digolongan berdasarkan usia peserta didik.
Berdasarkan penggolongan ini anggota Gerakan Pramuka dapat dikelompokkan
menjadi:
1. Pramuka siaga
2. Pramuka Penggalang
3. Pramuka Penegak
4. Pramuka Pandega.
Pramuka Siaga atau siaga
pramuka adalah sebutan bagi Anggota Pramuka yang berumur antara 7-10 tahun.
Disebut Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan (kiasan dasar) masa
perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia meyiagakan dirinya
untuk mencapai kemerdekaan dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908
sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia.
Pada usia tersebut
anak-anak memiliki sifat unik yang sangat beraneka macam yang pada dasarnya
merupakan pribadi-pribadi aktif dan tidak pernah diam. Sifat uniknya merupakan
kepolosan seorang anak yang belum tahu resiko dan belum dapat diserahi
tugas dan tanggung jawab secara penuh. Sifat yang cukup menonjol adalah
keingintahuan yang sangat tinggi, senang berdendang, menari dan menyanyi, agak
manja, suka meniru, senang mengadu, dan sangat suka dipuji.
Kehidupan siaga masih
berkisar di seputar keluarga yang ada ayah dan ibu. Keluarga merupakan pusat
aktivitasnya. Atas dasar hal tersebut pembinaan pramuka siaga dikiaskan sebagai
“keluarga bahagia”di mana terdapat ayah, ibu dan paman
serta bibi. Wadah pembinaan pembinaan ini disebut “Perindukan Siaga” yang mengkiaskan bahwa anak seusia
siaga masih menginduk pada ayah dan bunda (keluarga). Hal ini diperjelas dengan
formasi bentuk barisan berupa lingkaran pada upacara pembukaan dan penutupan
latihan Siaga.
Formasi barisan pada
upacara pembukaan dan penutupan latihan Siaga adalah berupa lingkaran di mana Pembina berdiri di
tengah-tengah lingkaran di belakang bendera. Hal ini memberi makna bahwa
di dalam Siaga, porsi terbesar adalah “ing ngarsa sung tulodo”, atau di depan memberi contoh, sedangkan porsi “ing madya mangun karsa dan tut wuri
handayani porsinya lebih kecil. Simbol bentuk upacara ini juga mengkiaskan
bahwa norma dan tata-nilai bagi Siaga mengikuti cermin kepribadian Pembina-nya.
Kode Kehormatan
Kode Kehormatan bagi
Pramuka Siaga ada dua yaitu:
1. Satya (janji Pramuka Siaga)
2. Dwi Darma (ketentuan moral Pramuka
Siaga)
Dwi Satya
Demi kehormatanku, aku
berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. Menjalankan kewajibanku terhadap
Tuhan, Negara Kesatuan Indonesia, dan mengikuti tata krama keluarga.
2. Setiap hari berbuat kebajikan
Dwi Darma
1. Siaga berbakti kepada ayah dan
ibundanya.
2. Siaga berani dan tidak putus asa.
Dua Kode Kehormatan yang
disebutkan di atas adalah standar moral bagi seorang Pramuka Siaga dalam
bertingkah laku di masyarakat. Jadi kalau ada seorang anggota Pramuka Siaga
yang tingkah lakunya tidak sesuai dengan standar moral ini, dia belum bisa
disebut Pramuka Siaga seutuhnya.
Syarat Kecakapan Siaga
Syarat kecakapan siaga
dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Syarat kecakapan umum siaga
2. Syarat kecakapan khusus siaga
Syarat Kecakapan Umum Siaga
SKU Siaga adalah syarat
kecakapan minimal yang wajib dimiliki oleh Siaga untuk mendapatkan Tanda
Kecakapan Umum yang merupakan alat pendidikan sebagai perangsang dan pendorong
untuk memperoleh kecakapan yang berguna bagi kehidupannya.
Tingkat pengadopsian
nilai-nilai kepramukaan dan keterampilan dilakukan melalui pendadaran Syarat
Kecakapan Khusus (SKU).
Ada 4 jenjang kenaikan tingkat
kecakapan umum bagi Pramuka Siaga yakni:
• Siaga Mula
• Siaga Bantu
• Siaga Tata
• Siaga Garuda
Syarat Kecakapan Khusus Siaga
Selain kecakapan umum
Siaga dipersilahkan untuk mengambil kecakapan khusus yang sesuai dengan minat
dan bakatnya. Secara umum Syarat Kecakapan Khusus ada tingkatan yakni tingkat:
1. Purwa
2. Madya
3. Utama
Tanda Kecakapan
1.
Tanda Kecakapan Umum
Tanda Kecakapan Umum
(TKU) Pramuka Siaga dapat dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda
barung. TKU untuk Siaga berbentuk sebuah janur (ini juga diambil dari kebiasaan
para pahlawan dulu untuk menandakan pangkat seseorang).
2. Tanda Kecakapan Khusus
Tanda Kecakapan Khusus
(TKK) Pramuka Siaga berbentuk segitiga sama sisi dengan panjang masing-masing
sisi 3 cm dan tingginya 2 cm. TKK dapat dipasang di lengan baju sebelah kanan
membentuk setengah lingkaran di sekeliling tanda Kwarda dengan puncak menghadap
ke bawah sebanyak 5 buah.
Metode Kesiagaan
Dikreasi untuk membekali
para pembina siaga. Tentunya seorang pembina, teristiwa untuk adik- adik usia
Siaga diperlukan kemampuan khusus, disamping memahami psikologi anak,
setidaknya harus tahu bahwa tingkat anak-anak itu sangat menyukai permainan.
Satuan
Satuan terkecil dalam
Pramuka Siaga disebut Barung setiap 4 Barung dihimpun dalam sebuah Perindukan.
Barung diberi nama dengan warna semisal, Barung Merah, barung Hijau dll. Sebuah
Barung beranggotakan paling banyak 10 orang Pramuka Siaga dan dipimpin oleh
seorang Pemimpin Barung (Pinrung) yang dipilih oleh Barung itu sendiri. Masing-masing
Ketua Barung ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi
Pemimpin Barung Utama yang disebut Sulung. Sebuah Perindukan terdiri dari
beberapa Barung yang akan dipimpin oleh Sulung itu tadi. Pembina Pramuka Siaga
putra dipanggil Yanda dan Pembina Siaga Pramuka putri dipanggil Bunda. Pembantu
Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Pakcik dan Pembantu Pembina Pramuka putri
dipanggil Bucik.
Bentuk barisan dalam
Upacara Siaga adalah lingkaran dengan Pembina berada di tengah lingkaran. Ini
mengandung filosofi bahwa cara pandang Pramuka Siaga yang masih terfokus pada
satu titik. Kegiatan untuk Siaga salah satunya adalah Pesta Siaga yang berupa
Perkemahan satu hari tanpa menginap.
Pesta Siaga
Pesta Siaga adalah
pertemuan untuk golongan Pramuka Siaga. Pesta Siaga diselenggarakan dalam
dan/atau gabungan dari bentuk:
1. Permainan Bersama adalah kegiatan keterampilan kepramukaan untuk golongan Pramuka Siaga,
seperti menyusun puzzle, mencari jejak, permainan kim dan sejenisnya.
2. Pameran Siaga
adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Siaga.
3. Pasar Siaga (Bazar) adalah simulasi situasi di pasar yang diperankan oleh Pramuka Siaga
sebagai pedagang, sedangkan pembelinya masyarakat umum.
4. Darmawisata
adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu yang pada akhir kegiatan Pramuka
Siaga harus menceritakan pengalamannya, dalam bentuk lisan maupun tulisan.
5. Pentas Seni Budaya,adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para Pramuka Siaga.
6. Karnaval adalah
kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka Siaga.
7. Perkemahan Satu Hari (Persari) adalah perkemahan bagi Pramuka Siaga yang dilaksanakan pada
siang hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar